Archive for October 2010

MINERAL


   Mineral adalah Suatu padatan homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara alamiah oleh proses anorganik, mempunyai komposisi kimia dan pada batas-batas tertentu serta mempunyai susunan atom-atom yang teratur (umumnya mempunyai struktur kristal tertentu, yaitu bentuk-bentuk geometris beraturan.
Untuk mengerti definis/batasan mineral dengan baik, maka penjelasan satu persatu berikut ini mungkin akan dapat menolong, kualifikasi terjadi di alam (secara alamiah) membedakannya dengan zat yang dibuat di laboratorium, misalnya permata (intan dll) tiruan.
Lebih lanjut dalam definisi tersebut dinyatakan bahwa mineral merupakan "suatu zat padat homogen". Ini berarti bahwa mineral terdiri dari suatu zat padat (solid), yang secara fisika tidak dapat dibagi lagi menjadi senyawa kimia yang lebih sederhana. Batasan padat juga berarti menyisihkan gas dan cairan. Sebagai contoh H2O : sebagai es dalam glasier dapat disebut sebagai mineral, tetapi air bukan mineral. Seperti halnya logam cair, air raksa, yang dijumpai dalam endapan merkuri tidak termasuk mineral.
Pengertian "mineral mempunyai komposisi kimia tertentu" menunjukkan bahwa mineral dapat dinyatakan dengan suatu rumus kimia yang spesifik. Disini dikatakan tertentu atau spesifik sebagai pengganti kata tetap, karena komposisi kimia mineral biasanya tidak tetap. Sebagai contoh mineral dolomit (CaMg(CO3)2 tidak selalu murni Ca-Mg, umumnya mengandung juga unsur lain, seperti Fe dan Mn bersama Mg. Karena jumlah unsur asing tersebut bervariasi, maka dolomit merupakan kisaran dengan batas tertentu, karena itu dikatakan tidak tetap komposisinya.
"Suatu susunan atom yang teratur menunjukkan jaringan struktur dalam dari atom (ion) yang tersusun teratur sesuai dengan bentuk geometris yang umum." Karena hal itu sesuai dengan batasan kristal, maka mineral haruslah kristalin.
 Berdasarkan definisi lama, suatu mineral terbentuk oleh proses anorganik. Dalam perkembangannya ternyata mineral tidak harus terbentuk oleh proses anroganik, tetapi lebih tepat jika dikatakan biasanya terbentuk secara anorganik. Sebagai contoh kalsium karbonat cangkang moluska, cangkang kerang dan mutiara yang mungkin terdapat di dalamnya merupakan kristal aragonit yang sama dengan hasil proses anorganik. Tetapi tidak demikian halnya dengan minyak bumi dan batubara, yang biasa disebut dengan mineral fuels sekalipun terbentuk di alam tetapi tidak mempunyai komposisi kimia tertentu ataupun susunan atom yang teratur. Sekalipun demikian dalam hal batubara, akibat panas tinggi yang mengakibatkan penguapan hidrokarbon dan pengkristalan zat yang tersisa, maka dikenal mineral grafit yang berasal dari zat tersisa tersebut
Sejak semula manusia telah mengenal pentingnya penggunaan mineral dan penggunaan ini telah berkembang secara luar biasa bersamaan dengan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan industri. Pada mulanya mineral dipergunakan tanpa pengolahan, misal lempung untuk batu bata dan barang keramik, batu tanduk, kuarsa dan jade untuk senjata atau perkakas; oksida mangan untuk cat, tuqois, garnet, amethis dan batu berwarna lainnya untuk perhiasan, dan emas, perak dan tembaga untuk perhiasan dan alat-alat.
Bahan galian adalah semua bahan atau subtansi yang terjadi dengan sendirinya di alam dan sangat dibutuhkan oleh manusia untuk berbagai keperluan industrinya. Bahan tersebut dapat berupa logam maupun non logam, dan dapat berupa bahan tunggal ataupun berupa campuran lebih dari satu bahan.
Proses terbentuknya endapan bahan galian adalah komplek dan sering lebih dari satu proses yang bekerja bersama-sama. meskipun dari satu jenis bahan, misalnya logam, kalau terbentuk oleh proses yang berbeda maka akan menghasilkan tipe endapan yang berbeda pula. Contohnya adalah endapan bijih besi, endapan ini dapat dihasilkan oleh proses diferensiasi magmatik oleh larutan hidrotermal, oleh proses sedimentasi ataupun oleh proses pelapukan. Tiap-tiap proses akan menghasilkan endapan bijih besi yang berbeda-beda baik dalam mutu, besarnya cadangan, maupun jenis mineral-mineral ikutannya.
Diantara tenaga-tenaga geologi yang membentuk endapan bahan galian, maka air memegang peranan yang dominan. Di dalam peranannya, air dapat dalam bentuk uap air, air magmatik yang panas, air laut, air sungai, air tanah, air danau maupun air permukaan. Disamping air, maka temperatur, reaksi-reaksi kimia, sinar matahari, metamorfisme, tenaga-tenaga arus dan gelombang, juga merupakan faktor-faktor pembentuk endapan bahan galian.
Mengenal dan mengetahui proses-proses yang dapat membentuk endapan bahan galian ini akan sangat membantu dalam pencarian, penemuan dan pengembangan bahan galian.

October 28, 2010
MINERAL
Powered by Blogger | Lunated designed by ZenVerse | Converted to Blogger Templates and Blogger Themes for Cinta | Discount Watch